Dibalik Jilbab ku berHijrah oleh Feri Kanti R (Sekretaris HMJ Farmasi)

Dipagi hari yang cerah,

Burung berkicau riang, pohon melambaikan daunnya

Mentari tersenyum dan langit terlihat indah

seolah mengisyaratkan sebuah kebagiaan yang penuh berkah...

Hari ini terlihat begitu aneh, bukan karena ini hari pertama masuk kampus setelah libur akhir semester, atau hari pertama bertemu Dosen baru, tapi semua orang merasa aneh dengan penampilan Ayu yang berubah drastis seratus enampuluh derajat. Ayu yang dulu berpakaian ketat, dengan celana jeans yang membentuk lengkuk tubuhnya, berhijab pendek alakadarnya. Kini penampilannya sungguh cantik, dya mengenakan gamis panjang yang longgar dengan hijab besar menutupi tubuhnya.

Ayu melangkahkan kakinya dikoridor kampus yang nampak ramai dengan mahasiswa-mahasiswa yang baru datang. Penampilan ayu menjadi pusat perhatian dan gunjingan mahasiswa-mahasiswa yang melihatnya.. ada yang menatap bingung, aneh, sinis dan adapula yang mengaguminya. Seperti putri, sahabatnya, “ Subhanallah, kamu cantik banget Ay” Guman putri memperhatikan penampilan Ayu dari atas sampai bawah, seolah sedang menilainya.

“Alhamdulilah, ini semua juga karna kamu Putri, Makasih yah”  jawab ayu sambil tersenyum simpul.

“ahhh kamu bisa saja, semua ini karena hidayah dari Allah, dan Niat yang sungguh-sungguh dari hatimu untuk berhijrah, bukan karena aku” jawab putri malu-malu

“tapi  semua ini karena kamu yang telah mengenalkanku dengan hijab, kamu ingat.. saat itu, saat kita sedang asyik duduk ditaman belakang kampus, saat itu aku bertanya kepadamu, kenapa kamu selalu mengenakan gamis dan hijab yang panjang? Apakah kamu tak merasa kepanasan?” kata Ayu mencoba memutar kembali memori putri.

Sejenak putri terdiam sambil mencoba mengingat-ingat. “oh iya aku ingat, saat itu aku menjelaskan kepadamu tentang Kewajiban seorang Muslimah untuk berhijab, seperti Firman ALLAH SWT dalam surat   Al- Ahzab ayat 59 : “hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan hijabnya keseluruh tubuh, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu meraka tidak diganggu danAllah maha pengampun lagi maha penyayang.” Dan Sabda Rasulullah SAW: “Wahai Asma Sesungguhnya apabila wanita telah haid (akal baligh) tidak boleh terlihat daripadanya kecuali ini dan ini. Beliau menunjukan wajah dan tanganya (HR. Abu daud dan Baihaqi)

“Nah.. itu Kamu ingat.. sejak saat itu aku mencoba untuk memperbaiki diriku, mulai mempelajari tentang agama islam dengan lebih baik lagi. Seperti yang pernah kamu katakan juga put, meskipun akhlak kita belum baik setidaknya kita bisa mengurangi satu dosa dari dosa yang lain dengan berjilbab” jawab Ayu dengan senyum penuh percaya diri

“iya Ayu, Sesungguhnya Allah hanya menginginkan Kehormatan bagi hambanya dan jagalah kehormatanmu”

“Sukron ya ukhti” jawab ayu dengan senyum simpul

“Barokalloh fiki Ukhti” putri tersenyum

Ayu dan putri melanjutkan langkahnya kekelas. Ayu menyadari bahwa putri adalah satu-satunya sahabat yang masih bersamanya, melewati segala rintangan dan yang mengajaknya untuk berhijrah untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.. meski dengan berubahnya penampilan ayu saat ini banyak menjadi gunjingan teman-teman sekelasnya dan tak jarang teman-temannya yang dulu satu persatu menjauh, entah karena penampilannya yang sudah tak semodis dulu hingga membuat teman-temannya merasa risih atau karena hal yang lain.. semua itu tak lagi jadi beban pikiran ayu, ayu hanya bersyukur karena masih memiliki kesempatan untuk berhijrah dan memiliki sahabat sebaik putri. Ayupun sangat menyadari bahwa Akhlaknya belum sebaik penampilannya. Tapi baginya semua ini adalah proses yang harus bisa dilewati dan dijalaninya dengan sungguh-sungguh, dengan hati yang ikhlas, sabar dan selalu berdoa.

Dalam hati ayu menguman “sungguh cantik dan mulianya hati sahabatku ini, apakah aku bisa seperti dirinya?” sambil tersenyum dan melirik putri yang kini berjalan disampingnya.